Kamis, 31 Mei 2012

TINDAK-TUTUR (PRAGMATIK)

Tindak-Tutur
Oleh: Hafidah

            Tindakan yang dihasilkan dengan ujaran ini mengandung tiga tindakan yang berhubungan, yaitu :
1.  Tindak lokusi (locutionary act),
2.  Tindak ilokusi (illocutionary act), dan
3.  Tindak perlokusi (perlocutionary act).

1.  Tindak Lokusi

         Tindak lokusi berkaitan dengan produksi ujaran yang bermakna/ yang menyatakan sesuatu dan bersifat informatif.
Contoh:
a.  Jari tangan manusia jumlahnya sepuluh.
b.  Sapi merupakan hewan yang memamabia.
Kedua kalimat/ informasi  diatas tidak dapat di bantah kebenarannya.

2.  Tindak Ilokusi

           Tindak ilokusi berkaitan dengan intensi atau maksud pembicara yang tidak hanya menyatakan sesuatu, tetapi dapat dipergunakan untuk melakukan sesuatu.
Contoh :
a.  Ada anjing gila.
b.  Ujian sudah dekat.
c.  Rambutmu sudah panjang.

Pada kalimat 1 diatas, “Ada anjing gila” dapat ditemukan didekat pagar-pagar rumah atau di halaman depan rumah. Pernyataan tersebut tidak hanya menginformasikan keberadaan anjing, tetapi juga bermakna hati-hati (bersifat peringatan).

Pada kalimat 2 diatas, “Ujian sudah dekat” jika kepada Guru terhadap muridnya, maka dapat berupa guru menyuruh atau memberitahukan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian.

Pada kalimat 3 diatas, “Rambutmu sudah panjang” jika seorang Ibu kepada anak laki-lakinya, maka ia akan menyuruh anaknya agar rambutnya segera dipotong.

3.  Tindak Perlokusi

         Tindak perlokusi berkaitan dengan efek pemahaman pendengar terhadap maksud pembicara yang terwujud dalam tindakan.
Contoh :
1.  Rumahku jauh.
2.  Kemarin saya sangat sibuk.
3.  Televisiku 32 inci.

         Secara pragmatik, ketiga contoh diatas bisa memiliki makna ilokusi, dan perlokusi. Pada kalimat 1, tidak dapat diharapkan bekerja secara aktif (bermakna ilokusi), dan ketua panitia organisasi tidak memberikan beban tugas yang terlalu banyak (bermakna perlokusi).

      Pada kalimat 2, tindakan meminta maaf (bermakna ilokusi), serta memaklumi dan memaafkan (bermakna perlokusi).

          Pada kalimat 3, kepada seorang teman/sahabat ingin menyaksikan sepak bola/tinju, bisa jadi sebuah ajakan (bermakna ilokusi), dan menerima ajakan/ menyetujui ajakan (bermakna perlokusi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar