Kamis, 31 Mei 2012

OPINI

PENULIS BEST SELLER, ARHAM KENDARI
Oleh: Hafidah

             Menulis adalah kegiatan membuat huruf (angka) dengan menggunakan alat tulis di suatu sarana atau media penulisan, mengungkapkan ide, pikiran, perasaan melalui kegiatan menulis, atau menciptakan suatu karangan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Orang yang melakukan pekerjaan menulis atau menciptakan suatu karya tulis disebut penulis. Terkait dengan hal itu, maka ada tiga keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang penulis, yaitu: keterampilan berbahasa dalam merekam bentuk lisan ke tulisan, termasuk kemampuan menggunakan ejaan, tanda baca, dan pemilihan kata; keterampilan penyajian, seperti, pengembangan paragraf, merinci pokok bahasan menjadi sub bahasan pokok, dan susunan secara sistematis; dan keterampilan perwajahan, termasuk kemampuan pengaturan tipografi, seperti, penyusunan format, jenis huruf, kertas, tabel dan lain sebagainya.
            Menjadi seorang penulis bukan merupakan sesuatu yang mudah dilakukan. Apalagi menjadi seorang penulis Best Seller. Menulis sangat membutuhkan ketenangan perasaan dan pikiran agar kita dapat menuangkan ide-ide kita dalam bentuk tulisan. Menulis dapat dilakukan pada hal apa saja, dari yang kecil hingga pada hal-hal yang besar, misalnya menulis sms, menulis koment-koment di blog, dan lain sebagainya hingga tulisan di buat menjadi sebuah buku.
            Arham_Kendari merupakan salah satu penulis Best Seller yang berasal dari kota Kendari. Buku yang berjudul Jakarta Underkompor berhasil menjadi buku Best Seller. Arham_Kendari merupakan seorang wartawan Kendari Pos, ia bekerja di Kendari Pos kurang lebih sudah sepuluh tahun. Ia memulai tulisannya dengan menulis komen-komen pada sebuah blog di internet. Pada tahun 2003, awal Arham mengenal blog dan kemudian memasukan foto-foto yang diselingi dengan foto lucu dan manulis kisah-kisah. Dari komen-komen yang ia tulis di blog tersebut, karena bernuansa lucu dan dianggap bagus oleh teman-teman twitternya, hingga teman-temannya memberikan saran agar tulisannya dibuat dalam bentuk buku. Berkat dari saran dan dorongan tersebut sehingga Arham mau membuat tulisannya dalam bentuk buku.
             Ketika mencetak buku, Arham mengeluarkan uang kurang lebih tiga juta rupiah. Maka pada tahun 2007, keluarlah bukunya yang berjudul Jakarta Underkompor. Kemudian, buku Jakarta Underkompor tersebut sampai kepada Penerbit Gramedia dan penerbit Gramedia meminta untuk menerbitkan buku itu karena mereka merasa setelah buku Lupus diterbitkan, tidak ada lagi buku yang bersifat komedi. Sehingga tepat pada tahun 2008, buku Jakarta Underkompor tersebut diambil oleh Gramedia dan di edit kembali, kemudian diterbitkan hingga 5000 eksemplar. Buku Jakarta Underkompor diakui oleh Arham sendiri dalam Talk Show yang diadakan oleh organisasi Laskar Sastra di FKIP Universitas Haluoleo pada hari sabtu, tanggal 17 Desember 2011 bahwa cerita-cerita lucu yang terdapat dalam buku Jakarta Underkompor terinspirasi dari buku Lupus. Ia pun mengungkapkan bahwa ketertarikan nilai jual buku ada empat kriteria, yaitu perwajahan (desain sampul, dan lain-lain), penulisnya, penerbitnya, dan sinopsis atau ringkasan bukunya.
             Arham juga pernah menulis opini, tajuk rencana, dan cerpen. Karena tulisan-tulisannya yang kocak, konyol, dan lucu sehingga ia dikenal sebagai penulis komedi. Ia memiih genre humor karena seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Arham sangat menyukai buku Lupus hingga ia terinspirasi dari buku tersebut dan juga karena ia merasa bahwa dengan memberikan cerita-cerita humor, maka akan bermanfaat bagi orang lain karena dapat bersifat menghibur. Judul Jakarta Underkompor terinspirasi dari judul buku Jakarta Undercofer. Ia mengambil plesetan nama sampul dari Jakarta Undercofer tersebut hanya sebagai lucu-lucuan semata. Ia berpendapat bahwa humor itu relatif, ada humor cerdas dan ada juga janis humor yang lain. Ia juga mengatakan bahwa menulis itu hanya untuk mengeksplor diri sendiri atau memperluas diri sendiri, namun ia tidak ingin menjadi penulis yang idealis.
          Langkah praktis untuk menulis cerita humor juga bisa dengan mengambil kutipan orang, namun dimodifikasi ulang supaya tidak terlalu ketahuan. Ketika mendengar hal-hal yang lucu, maka harus langsung ditulis atau diketik dimana saja, misalnya di HP agar kita tidak lupa dengan apa yang baru kita dengar. Dalam menulis, kita harus berusaha mencari sumber atau bahan. Kita bisa menulis semau kita, misalnya, kita bisa saja langsung masuk pada ending kemudian pada opening dan ditulis secara perlahan-lahan. Klimaksnya bisa ditengah dan bisa memakai kata-kata yang mengejutkan dibagian awal. Pada saat menulis, kita harus menuliskan ide pada saat itu juga. Jika bleng di depan komputer, maka kita dapat meninggalkannya dulu. Dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari, kita dapat melihat kembali tulisan itu untuk ditambahkan atau dikurangi. Istilah sebuah makanan tape, semakin lama disimpan, maka rasanya semakin enak.
            Sebenarnya banyak sekali penulis di kota Kendari, namun yang menjadi salah satu kendala mengapa penulis tidak menerbitkan bukunya adalah mereka berpikiran bahwa menerbitkan buku itu merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tetapi, menerbitkan buku itu tidak terlalu sulit seperti apa yang dibayangkan, namun juga harus mengeluarkan pengorbanan, seprti uang. Arham_Kendari pun juga melakukan hal yang sama, ia juga mengeluarkan uang untuk menerbitkan bukunya. Buku Jakarta Underkompor telah terkenal hingga ke luar negeri, seprti, di Afrika, Malaysia, Amerika, Arab, dan lain sebagainya. Terkenalnya buku Jakarta Underkompor disebabkan karena teman-teman dari Arham sendiri yang kuliah di luar negeri membawa cerita dan memperkenalkan buku tersebut kepada orang-orang di sana.
         Banyak sekali suka duka yang dialami oleh Arham_Kendari dalam menjadi penulis, salah satunya sukanya ialah ia di kenal oleh banyak orang dan memiliki banyak teman. Sedangkan, dukanya ialah ketika ia berbicara serius, orang akan tetap menanggapinya dengan lelucon karena orang sudah memberikan imej lucu kepadanya, hal yang demikian terkadang membuat ia sakit hati. Motifasi yang diberikan oleh Arham_Kendari kepada para peseta pada saat Talk Show yang diadakan di FKIP Universitas Haluoleo tersebut, yaitu, mulailah menulis dan jangan ragu-ragu dalam menulis, jangan menyimpan tulisan untuk diri sendiri atau berbagilah tulisan anda dengan orang lain, bangunkan percaya diri untuk selalu brbagi tulisan dengan orang lain, dan jadilah penulis yang bermartabat dan memakai etika, serta dari berbagai macam karya atau novel orang lain ambillah sisi positifnya. Oleh sebab itu, jika ingin menjadi penulis, mulailah dari hal-hal yang kecil, seperti, menulis sms, menulis di blog atau koment, dan lain sebagainya hingga menjadi sebuah buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar